Mengenal 4 Kualitas Sumber Air Minum Sesuai Lokasinya

Mengenal 4 Kualitas Sumber Air Minum Sesuai Lokasinya

Sumber air minum yang baik ditentukan juga mengenai lokasinya. Banyak masyarakat yang lalai dalam memilih air minum karena beranggapan bahwa memanaskannya saja cukup.

Faktanya, banyak air yang perlu penyaringan ulang bahkan tetap tidak layak diminum meski mengalami proses pemasakan. Selain kandungannya, memanaskan air sembarangan harus disesuaikan dengan kandungan yang ada di air minum.

Lokasi pengambilan air juga menjadi perhatian lebih karena tidak semua tempat memiliki kualitas air yang layak meski sudah diolah sedemikian rupa. Maka, perlu perhatian khusus guna menjaga air agar tetap terjaga [1].

Lantas, kamu perlu mengetahui kualitas sumber air minum sesuai lokasinya. Apakah baik untuk kesehatan, dapatkah diolah, dan mampukah memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk waktu yang cukup lama?

  1. Air Hujan

Hujan merupakan fenomena yang umum mengingat debit air yang menguap dan turun setelah menjadi awan. Namun, apakah meminum air hujan boleh dan bermanfaat untuk tubuh?

Air hujan sendiri memiliki sifat alami dengan kandungan yang bersifat asam. Air hujan juga memiliki pH rata-rata di angka 5,6 dan tergolong tidak berbahaya [2].

Air minum pada umumnya memiliki pH yang netral karena mengandung berbagai mineral bermanfaat. Jadi, air hujan bisa dibilang aman untuk diminum selama proses penampungannya benar.

Perlu diketahui juga bahwa air hujan butuh proses pengolahan guna memenuhi kriteria aman dikonsumsi. Baik dari proses pemanasan hingga di angka 100 derajat celsius agar bakteri berbahaya untuk tubuh mulai menghilang.

  1. Air Sungai dan Danau

Air sungai dan danau merupakan salah satu sumber air minum yang bisa dimanfaatkan. Menurut asalnya, sumber air satu ini berasal dari air hujan yang mengalur melalui berbagai macam saluran hingga mengalir dari hulu ke hilir.

Sumber air ini termasuk air permukaan serta sudah terkontaminasi atau tercemar berbagai kotoran hingga sampai di sungai atau danau. Maka, bila ingin menjadikannya sebagai sumber air minum yang layak konsumsi perlu diolah terlebih dahulu.

Air mentah yang berasal dari sungai atau danau memiliki banyak bakteri yang dapat menginfeksi saluran pencernaan. Tidak lupa resiko paparan bahan logam dan zat kimia yang berpotensi merugikan tubuh [3].

  1. Air Sumur Dangkal dan Dalam

Berbeda dengan air tanah, air sumur tergolong dalam air yang berada di permukaan tanah atau air tanah. Karakteristiknya pun berbeda seperti mengandung banyak mineral, memiliki kualitas fisik dan biologis lebih baik karena penyaringan ilmiah.

Kondisi geologis sekitar serta berbagai macam bebatuan juga membantu proses pemurnian tanpa campur tangan manusia. Biasanya air tanah satu ini berada di level dangkal dan dalam.

Air sumur dangkal berada di kisaran 5 sampai 15 meter di permukaan tanah, sedangkan air dalam lebih dari 15 meter. Sebagian besar sumur di level ini memiliki kualitas air minum yang baik [1].

  1. Mata Air Pegunungan

Sumber air minum yang terakhir termasuk dalam air tanah karena telah melalui proses pemurnian di dalam bebatuan pegunungan. Tentu mata air pegunungan menjadi salah satu sumber yang baik untuk dikonsumsi.

Mata air pegunungan sendiri muncul karena proses yang panjang dan alami. Bisa dipastikan mata air belum tercemar oleh berbagai kotoran dan bahkan bisa diminum secara langsung.

Tetapi, biasanya para ahli geohidrologi dan geologi akan memeriksa kandungan yang ada di air guna memastikan kualitas dan mineral yang terkandung di dalamnya. Untuk proses yang lebih aman biasanya merebusnya terlebih dahulu menjadi hal yang direkomendasikan [1].

Namun kamu tidak harus pusing mengenai kandungan karena banyak penyedia air minum dalam kemasan yang sudah melakukan beragam penelitian tentang kualitas air.

AQUA secara konsisten memenuhi kebutuhan air mineral yang baik dan bermanfaat bagi tubuh manusia. Setidaknya sebanyak 9 kriteria dan 5 tahapan seleksi dibutuhkan untuk menentukan sumber mata air yang baik [4].

Sebanyak 17 sumber mata air pegunungan di Indonesia dari Sabang sampai Merauke sudah diproses dan diteliti terlebih dahulu. Konsistensi ini menjadi bukti 45 tahun kepercayaan AQUA di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan air mineral [5].

Tak lupa, AQUA juga melindungi ekosistem di sekitar sumber mata air. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi kealamian mineral dan keberlangsungan sumber air. Hal ini selaras dengan komunikasi baru AQUA, “Terlindungi Untuk Melindungi”. Dengan demikian, AQUA dapat menghasilkan air minum dengan mineral berkualitas.

Karena kesehatan adalah visi AQUA kepada masyarakat. Jadi, sudah minum AQUA hari ini?

Referensi:

  1. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/368/1/Sumber%20air%20dan%20karakteristiknya.pdf
  2. http://www.pdamtirtabenteng.co.id/berita/apakah-air-hujan-aman-dikonsumsiini-jawabannya
  3. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/bahayanya-minum-air-mentah/
  4. https://aqua.co.id/pengelolaan-sumber-daya-air-aqua
  5. https://www.sehataqua.co.id/manfaat-air-putih-untuk-ginjal-dan-tubuh-yang-sehat/